Setiap
pengguna berlainan dalam memahami, merasakan dan menilai tentang kualitas
layanan pada perpustakaan. Menurut Saputro (2009: 18) terdapat beberapa hal
yang sama berkaitan kualitas layanan perpustakaan yang diharapkan pengguna.
Beberapa persamaan itu diantaranya.
a) Pemustaka mengharapkan kenyamanan dalam
menggunakan seluruh layanan perpustakaan.
b) Pemustaka mengharapkan koleksi yang tersedia
memenuhi kebutuhannya.
c) Pemustaka mengharapkan sikap yang ramah,
bersahabat dan responsif dari petugas.
d) Pemustaka mengharapkan perpustakaan memiliki
akses internet yang cepat.
Berkaitan dengan kualitas tidak dapat dipisahkan dengan Total Quality Management (TQM). TQM lebih tepat disebut sebagai suatu perpaduan semua fungsi dari organisasi ke dalam falsafah yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktifitas, pengertian dan kepuasan pelanggan.
Terdapat empat prinsip utama dalam TQM yaitu.
a)
Kepuasan pemakai
Pemakai perpustakaan (pemustaka) yang
menentukan tingkat kualitas yang diharapkan, spesifikasi, jenis layanan dan
sebagainya. Pemustaka dalam arti yang luas bukan saja pengunjung/pelanggan
perpustakaan, tetapi semua pihak yang terkait, misalnya badan yang menaungi perpustakaan,
mitra kerja, sponsor bahkan dengan penerbit/pedagang buku.
b)
Respek terhadap setiap orang
Sumber daya manusia merupakan faktor
utama dalam organisasi. Setiap orang dipandang sebagai individu yang memiliki
bakat, kemampuan, kreativitas dan kepribadian yang unik, Karena karakteristik
tersebut maka pelibatan dan partisipasi setiap orang dalam organisasi sangat
penting.
c)
Manajemen berdasarkan fakta
Manajemen kontemporer bekerja tidak
berdasarkan perasaan (feeling) dan
kebiasaan yang terjadi, tetapi harus memiliki data yang komprehensif. Data
diperoleh dari fakta yang terjadi di lapangan. Dengan data tersebut selanjutnya
diolah sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan
evaluasi.
d)
Perbaikan berkesinambungan
Agar sukses dan mampu bertahan, sebuah
organisasi harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan terus menerus
karena kualitas bersifat dinamis. Perilaku dan preferensi pemakai juga
mengalami perubahan. Prinsip hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin
menjadi perilaku seluruh level di organisasi. (Saputro, 2009:18-19).
Dalam
pemenuhan harapan dan keinginan pengguna, maka pemberi jasa layanan harus
memenuhi berbagai indikator kualitas layanan perpustakaan sehingga tercipta
hubungan yang harmonis antara pengguna dengan pihak perpustakaan.
Cara
pandang pelanggan dalam menilai indikator kualitas layanan perpustakaan menurut
Zeithaml dan Bitner (Saputro, 2009:20-21) dapat diuraikan sebagai berikut.
a)
Keandalan (Reliability) Kemampuan
pustakawan untuk memberikan layanan sesuai yang dijanjikan dengan akurat, cepat
dan memuaskan. Perpustakaan memiliki standar operasional dalam setiap jenis
layanan, misalnya pengolahan buku dari sejak buku datang sampai siap dipinjam
oleh pemustaka memerlukan waktu berapa hari dan lain-lain. Standar tersebut
dikomunikasikan kepada pemakai.
b)
Daya Tanggap (Responsiveness) Salah
satu ciri seorang profesional adalah memiliki daya tanggap yang cepat atau
responsif. Pemustaka akan sangat terkenang dengan respon cepat dari pustakawan
atas kebutuhan yang dihadapinya.
c)
Jaminan (Assurance) Yang termasuk
jaminan antara lain kemampuan, kesopanan, sifat yang dapat dipercaya oleh
pustakawan, sehingga pemustaka akan merasa nyaman dalam memanfaatkan layanan
perpustakaan.
d) Empati (Emphaty)
Yaitu suatu sikap, respon dan tindakan di mana pustakawan dapat merasakan apa
yang sedang dirasakan oleh pemustaka. Pemustaka datang ke perpustakaan tentunya
bermaksud mencari buku yang dibutuhkan, maka semaksimalnya apa yang dibutuhkan
pemakai dapat terpenuhi. Ada kalanya pemakai datang untuk sekedar mencari
kenyamanan dan ketenangan, maka pustakawan mencoba mengkondisikan apa yang
dirasakan oleh pemustaka.
e) Bukti
Fisik (Tangible) Pelayanan yang
terbaik pertama-tama dapat dilihat dari penampilan fisik yang impressive (baik
fasilitas pelayanan maupun orang-orang yang melayani).
Pelayanan
perpustakaan diharapkan mampu memuaskan kebutuhan pengguna secara proporsional
sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan bagi semua pihak, yaitu
pustakawan, pengguna maupun institusi perpustakaan.
Indikator
lain kualitas layanan perpustakaan dapat dilihat dari kemampuan memenuhi standar layanan minimal
dan layanan prima.
a. Standar Pelayanan Minimal.
Menurut Undang-Undang 32 tahun 2004
penjelasan pasal 167 (3), menyatakan bahwa SPM adalah standar pelayanan yang
memenuhi persyaratan minimal kelayakan. Sedangkan berdasarkan Lampiran Surat
Edaran Dirjen OTDA Nomor 100/757/OTDA tanggal 8 Juli 2002 menyatakan Standar Pelayanan
Minimal adalah tolok ukur untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan
wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut,
secara umum dapat disimpulkan bahwa SPM merupakan standar minimal pelayanan
publik yang harus disediakan oleh pemerintah kepada masyarakat. Dalam kaitan
layanan perpustakaan sekolah, standar pelayanan minimal adalah ketentuan
minimal pelayanan perpustakaan yang harus diberikan pihak sekolah kepada siswa
atau peserta didik Adanya SPM akan
menjamin minimal pelayanan yang berhak diperoleh siswa dalam penggunaan sarana
perpustakaan sekolah.
b. Layanan Prima
Pelayanan
prima merupakan terjemahan istilah ”excellent
service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik.
Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang
berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik
adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan
kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Nurhasyim (2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah.
Nurhasyim (2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah.
a. Pelayanan
yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa.
b. Pelayanan
prima ada bila ada standar pelayanan.
c. Pelayanan
prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang belum ada
standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan pelayanan yang mendekati apa
yang dianggap pelayanan standar dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal.
d. Pelanggan
adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal.
Sumber
Posting Komentar